"Anyone who has never made a mistake has never tried anything new"
(Albert Einstein, 1879-1955)

PROTEKSI RADIASI DALAM RADIOLOGI INTERVENSIONAL

Posted by Togap Marpaung 10.1.11, under | No comments

ABSTRAK

Layanan radiologi dikelompokkan menjadi 2 (dua) prosedur, yaitu radiologi diagnostik dan intervensional. Radiologi Diagnostik adalah kegiatan berhubungan dengan penggunaan semua modalitas yang menggunakan energi radiasi untuk diagnosis dengan menggunakan panduan radiologi. Sedangkan Radiologi Intervensional adalah cabang ilmu radiologi yang terlibat dalam terapi dan diagnosis pasien, dengan melakukan terapi dalam tubuh pasien melalui bagian luar tubuh dengan memasukan berbagai macam instrumen antara lain kateter, kawat penuntun, stent, dan lain-lain dengan menggunakan sinar-X dan teknik pencitraan lain magnetic resonance imaging (MRI) dan ultra sonografi (USG) yang merupakan terapi alternatif selain bedah pada berbagai kondisi dan mengurangi kebutuhan perawatan.  Jenis pesawat sinar-X yang digunakan untuk radiologi intervensional, meliputi: fluoroskopi konvensional dan C-Arm, C-Arm/U-Arm cinefluorografi, dan Computed Tomography (CT).

Pada penggunaan pesawat sinar-X Angiografi paparan yang diterima kulit pasien dewasa dapat berkisar 20 – 90 R/menit tergantung pada sistem dan parameter perolehan citra, yang secara substansi paparannya lebih besar daripada paparan yang diterima pada penggunaan pesawat sinar-X fluoroskopi, yaitu berkisar 2 – 3 R/menit. Paparan yang diterima mata dalam prosedur Cine tanpa perisai radiasi berkisar 245 – 3520 mR/jam, dengan menggunakan perisai radiasi permukaan akan menurunkan paparan radiasi yang diterima mata menjadi 105 – 896 mR/jam. Apabila pada prosedur oblique dengan sudut 450 maka bagian punggung juga akan menerima paparan yang cukup besar. Namun demikian,  apabila posisi orang yang mengoperasikan pesawat sinar-X Cine bergeser ke arah sisi samping meja pasien hingga 30 cm maka paparan radiasi yang diterima mata menurun hingga 84 %. Paparan yang diterima kepala dan leher sekitar 300 – 900 mR untuk prosedur intervensional dengan menggunakan pesawat CT-Scan.

Radiologi Intervensional bergantung kepada kesadaran yang meningkat untuk penerapan prinsip proteksi radiasi dasar (waktu, jarak, dan perisasi radiasi). Paparan personil dapat dikurangi melalui penggunaan yang sesuai dan konfigurasi sistem pencitraan, juga melalui penggunaan peralatan protektif seperti perisai permukaan. Pertimbangan tersebut harus dilaksanakan secara tegas apabila menggunakan pesawat sinar-X Cine.

0 komentar:

Posting Komentar

Jika Anda berkenan memberikan komentar, silahkan pilih
"Beri komentar sebagai : Nama/URL"
Kemudian tulis nama Anda dan jika Anda tidak memiliki URL(situs pribadi), biarkan kosong.