"Anyone who has never made a mistake has never tried anything new"
(Albert Einstein, 1879-1955)

KETERKAITAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN DENGAN FISIKA MEDIK

Posted by Togap Marpaung 24.8.11, under | No comments

Pendidikan Proteksi Radiasi
Pendidikan tahap pertama perguruan tinggi tahun 1977 pada APRO, Depkes Jakarta (sekitar satu tahun tiga bulan). Tahap kedua, tahun 1980 adalah jurusan Fisika FMIPA UI dengan spesialisasi Proteksi Radiasi. Tahap ketiga (terakhir), tahun 2002 adalah Post Graduate Diploma (PGD) in Radiation Protection di UKM, Malaysia tahun 2002. Pendidikan terakhir yang diakui oleh Kemendiknas adalah Spesialisasi satu (Sp-1) Proteksi Radiasi, Sp-1 yang setara dengan S-2.

Pekerjaan Insan Pengawas di Bapeten

Bekerja sebagai PNS diawali pada BPTA Batan dan hingga saat ini tetap konsisten berada dalam instansi pengawasan, yaitu Bapeten. Bidang pekerjaan sebagai insan pengawas telah melalui semua lini utama pengawasan yang bersifat teknis, unit peraturan, perizinan dan inspeksi, ditambah pengkajian. Disamping itu, pernah juga dipercaya jabatan rangkap teknis (Kepala Kelompok Fasilitas dan Peralatan) dan nonteknis (Kepala Subbag Manajemen Informasi).

Jabatan struktural saat ini adalah Kepala Subdirektorat Pengaturan Kesehatan Industri dan Penelitian. Selain itu, status sebagai insan pengawas, mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai Inspektur Muda yang diawali pada tahun 1990 hingga saat ini sebagai Inspektur Utama (Bidang Kesehatan dan Industri). Ke depan ingin mengaktifkan kembali jabatan fungsional pengawas radiasi yang pernah berhenti sementara tahun 2001.

Tahapan pendidikan dan pekerjaan tersebut pada umumnya saling terkait antara satu dengan lainnya. Bahkan, berdasarkan milestone maka persentasenya lebih besar di bidang medik daripada bidang industri dan penelitian. Dalam bidang medik, lokus pekerjaannya adalah sentra layanan radiologi (diagnostik dan intervensional, radioterapi dan kedokteran nuklir). Dari perspektif pengawasan berdasarkan UU No. 10 Tahun 1977 tentang Ketenaganukliran, sentra layanan radiologi adalah tempat dimana tenaga nuklir digunakan.

Dua Pakar Proteksi Radiasi di Tempat Kerja Bapeten

(Drs Arifin S Kustiono, MSc, dan  Drs Azhar, MSc)
Kedua tokoh ini adalah pakar di bidang proteksi radiasi yang latarbelakang pendidikan formalnya adalah master dalam bidang fisika kesehatan (health physics). Pak Arifin dan Azhar adalah Fisikawan Kesehatan (Health Physicists) yang “berkelas” karena keduanya adalah lulusan luar negeri dari negara maju. Pak Arifin dan Pak Azhar adalah dua tokoh idola dalam hal proteksi radiasi. Bahkan Pak Arifin adalah juga guru sedangkan Pak Azhar adalah mentor/senior (abang).

Drs Arifin S Kustiono, MSc
Pendidikan formal akademis adalah S-1 fisika FMIPA ITB kemudian S-2 dari Inggris. Jabatan struktural terakhir adalah Sestama Bapeten, eselon-1, dengan pangkat: Pembina Utama  dan Golongan: IV/e. Beliau adalah salah satu dosen luar biasa di UI pada era tahun delapanpuluhan, ketika itu ada peminatan Proteksi Radiasi di jurusan Fisika FMIPA UI. Matapelajaran yang diajarnya adalah Proteksi Radiasi. Selain itu, Beliau sarat dengan pengalaman sebagai peserta atau narasumber dalam berbagai kegiatan nasional maupun internasional berupa training, fellowship, seminar, workshop, sciencetific visit, executive meeting bidang proteksi radiasi. Ketika pembangunan reaktor GA Siwabessy di Serpong, Beliau salah satu anggota tim senior bidang proteksi radiasi. Kontribusinya sudah tidak diragukan lagi dalam hal proteksi radiasi.

Dalam karier nonstruktural, yaitu jabatan fungsional pengawas radiasi adalah Pengawas Radiasi Utama dengan pangkat IV/e. Beliau suskses hingga mencapai puncak karier dan memasuki masa purna bakti hingga usia 65 tahun. Satu hal yang membanggakan lagi mengenai status fungsionalnya adalah Inspektur Utama Bidang Kesehatan dan Industri. Bahkan Pak Arifin adalah juga pembina inspektur yang “anak didiknya” sudah menjadi “pembina inspektur”. Dalam hal keinspekturan yang tugasnya inspeksi keselamatan radiasi dalam bidang industri, medik dan penelitian maka tidak berlebihan kalau Beliau disebut sebagai “mahaguru inspektur Bapeten”. Pada era BPTA Batan tahun 1994 – 1998, Beliau adalah sosok “Bos Inspektur” yang paling disegani oleh Inspektur lainnya di Bidang Industri Kesehatan dan Penelitian.

Drs Azhar, MSc
Pendidikan formal akademis adalah S-1 fisika FMIPA UI, spesialisasi proteksi radiasi kemudian S-2 dari Cincinati University USA. Jabatan struktural saat ini adalah Direktur Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif, eselon-2, pangkat: Pembina Utama Madya dan Golongan: IV/d. Beliau sarat dengan pengalaman sebagai peserta atau narasumber dalam berbagai kegiatan nasional maupun internasional berupa training, fellowship, seminar, workshop, sciencetific visit, executive meeting bidang proteksi radiasi. Selain itu, Pak Azhar juga memiliki pengalaman special meeting terkait paparan medik (medical exposure), diantaranya Spanyol.

Apabila ada diantara Fisikawan Medis atau pihak lain yang ingin mengetahui informasi mengenai proteksi radiasi dan fisika kesehatan maupun fisika medik, Beliau sangat terbuka. Literatur yang dimilikinya cukup lengkap karena berlangganan Journal Health Physics. Pak Azhar adalah juga Inspektur Utama Bidang Kesehatan dan Industri serta pembina inspektur Bapeten.

Fisikawan Kesehatan dan Fisikawan Medis
Fisikawan Kesehatan (Health Physicist) didedikasikan secara khusus untuk bekerja di bidang pemanfaatan tenaga nuklir non medik, yaitu litbang ketenaganukliran, misalnya fasilitas kalibrasi, faslitas iradiasi, produksi radisotop dan instalasi pengelolaan limbah radioaktif. Idealnya, pendidikan dasar S-1 adalah Proteksi Radiasi yang kemudian melanjutkan pendidikannya palingkurang hingga S-2 fisika kesehatan dan idealnya hingga S-3.

Sedangkan Fisikawan Medis (Medical Physicist) didedikasikan secara khusus bekerja di bidang pemanfaatan tenaga nuklir bidang medik yang pengguna akhirnya manusia, yaitu rumah sakit. Idealnya pendidikan dasar S-1 adalah Fisika Medik yang kemudian melanjutkan pendidikannya palingkurang hingga S-2 fisika medik dan idealnya hingga S-3. Kedua pakar ini, lazim juga disebut sebagai Qualified Expert apabila kontribusi dan karyanya sudah terbukti di tingkat internasional.

Impian Menjadi Pakar Proteksi Radiasi di Bapeten
Menjadi pakar proteksi radiasi dapat ditempuh melalui jalur pendidikan formal fisika kesehatan di luar negeri. Oleh karena itu timbul hasrat menjadi Fisikawan Kesehatan dengan mengidolakan Pak Arifin dan Pak Azhar sebagai pakar proteksi radiasi. Namun kesempatan mengikuti pendidikan fisika kesehatan tidak terwujub, hanya sebatas hasrat. Akhirnya datang juga kesempatan  lain, yaitu rencana mengikuti pendidikan fisika medik namun faktanya mengikuti pendidikan proteksi radiasi.

Modal dasar pendidikan S-1 proteksi radiasi sudah ada, same as my senior, Pak azhar. Hasrat mengikuti pendidikan fisika medik ini timbul karena adanya pembicaraan antara Kepala Bapeten Dr Mohammad Ridwan, M.Sc, APU dengan pejabat IAEA warga negara Malaysia. Rencananya IAEA akan memfasilitasi Degree Master Program in Medical Physics di Malaysia tahun 2001. Namun rencana tersebut gagal karena IAEA menyarankan untuk mengikuti Post Graduate Diploma (PGD) in Radiation Protection UKM Malaysia.

There was a very simple reason which given by IAEA, namely: “If Mr Togap would be a Medical Physicist, He work at hospital, end user”. IAEA menambahkan lagi, bahwa PGD in Radiation Protection sudah khusus didesain untuk meningkatkan kompetensi para personil yang bekerja pada Badan Pengawas dan Badan Pelaksana Ketenaganukliran.

Proyek IAEA untuk PGD ini dilaksanakan secara serentak di belahan dunia ini, meliputi: Asia, Afrika dan Amerika khusus bagi negara-negara berkembang. Malaysia adalah tuan rumah wilayah Asia, dan Afrika Selatan untuk tuan rumah wilayah Afrika.

Bukti Peminatan Fisika Medik
Sebagai bukti bahwa sejak dulu sudah ada ketertarikan mengenai fisika medik yang terpatri di lubuk sanubari adalah adanya kegiatan yang pernah diikuti, diantaranya:

  1. “Pekan Fisika Universitas Indonesia” yang diselenggarakan oleh Komisariat Senat Mahasiswa Fisika FMIPA UI, pada 9 Februari 1989 di Depok. Meskipun Depok cukup jauh dari tempat tinggal di Pondok Gede, diusahakan hadir;
  2. “Diskusi Panel Kebutuhan dan Peningkatan Peran Fisikawan Medik di Indonesia” yang diselenggarakan oleh Batan dan HFMBI pada 4 November 2000. Meskipun acara tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu, libur kerja, diusahakan hadir; dan
  3. National Seminar on Medical Physics 2002” yang diselenggarakan oleh Malaysian Assosiation of Medical Physics 23rd March 2002. Meskipun peserta wajib bayar dan tempat penyelenggaraan di Grand Seasons Hotel, Kuala Lumpur yang letaknya jauh dari tempat mondok di Bandar Baru Bangi ketika kuliah di UKM, diusahakan hadir.

Ketika mengikuti PGD di UKM, Malaysia, yang mengajar Medical Exposure ada 4 (empat) pakar, yang terdiri dari:

  • 2 (dua) pakar lokal, yaitu: (1) Dr. MD Saion Salikin adalah President of Malaysian of Medical Physicist Association dari MINT; dan (2) Dr Rozana adalah Medical Pyisicist dari Hospital UKM; dan
  • 2 (dua) pakar internasional, yaitu: (1) Prof Dr Sten Carlsson dari Swedia; dan (2) Dr Carlo Macci dari Prancis keturunan Italia.   
Bahkan tugas akhir atau small project ketika hendak menyelesaikan  PGD juga masih relevan dengan Fisika Medik, yaitu: “Regulatory Aspect and Radiation Protection in Diagnostic Radiology - Hospital UKM”, Malaysia, 2002.
 
Textbooks yang sangat relevan dengan ilmu fisika medik yang dikoleksi, yaitu:
  • The Physics of Radiology, Harold Elford, Jhons & Jhon Robert Cunningham, Fourth Edition, 1992.
  • The Physics of Radition Therapy, Faiz M Khan, PhD, Second Edition, 1992.
  • Physical Principles of Medical Imaging, Perry Spruwls, Jr, PhD, FACR, Second Edition, 1995.
  • Radiation Oncology Physics: a Handbook for Teachers and Students, IAEA, 2005.
Partisipasi dan kontribusi dalam pelatihan, seminar dan workshop terkait dengan pengawasan keselamatan radiasi dalam bidang medik, sebagai berikut:
Sebagai Penyaji
Nama
Peran
Penyelenggaraan
Waktu
Instansi
Tempat
Musda PARI
Pengda DIY
Penyaji
2000
Pengda PARI
DIY
Hotel Quality
Yogyakarta
Musda PARI IV JATIM
Penyaji
24 – 25 Maret 2001
Pengda PARI
Jatim
Batu Malang
Pendidikan dan Pelatihan Jaminan Kualitas Radiodiagnostik
Penyaji
2001
Pengda PARI DKI Jakarta
Poltekkes, Jakarta
Seminar Nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja ”Penilaian Risiko dalam Bidang K3”
Penyaji Makalah: “Uji Kepatuhan Pesawat Sinar-X “
2004
DK3N & Depnaker
Hotel Wisata Jakarta
National Workshop for Medical Physicst on Radiation Oncology
Penyaji
2007
Bapeten, DepkesI &  UI
Bapelkes
Jakarta
Pelatihan Cyclotron, Produksi Radiofarmaka dan Aplikasi PET
Penyaji
2008
Batan  &  RS Kanker Dharmais
Pusdiklat Batan Jakarta
“The Workshop of QA on Diagnostic and Interventional Radiology”
Penyaji
26 – 30 Januari 2009
Bapeten, UI & Depkes
Hotel Peninsula
Jakarta
Konsultasi Publik Peraturan Perundang-undangan Ketenaganukliran  (Rancangan Peraturan Pemerintah & Peraturan Kepala Bapeten, khusus FRZR)
Penyaji
2005 - sekarang
Bapeten & Dinkes Propinsi
Hampir seluruh Propinsi di Indonesia
Seminar Ilmiah Nasional “Standarisasi Profesi Radiografer”
Penyaji
19 – 20 Maret 2011
PARI Pengda DIY
Hotel Inna Garuda
Jogyakarta

 Sebagai Peserta
Nama
Peran
Penyelenggaraan
Waktu
Instansi
Tempat
Pelatihan: Inspektur Keselamatan Radiasi Bidang Kesehatan. Jakarta
Peserta
1989
BPTA Batan & Depkes
Bapelkes
 Jakarta
Pekan Fisika
KSM FMIPA UI
Peserta
1989
FMIPA – UI
Kampus UI
Depok
Radiation Protection, Inspection and Compliance
Trainee
January 7 – March 31 1993
AECB & IAEA
Ottawa Canada
National Workshop on Radiation Protection and QA in Diagnostic Radiology
Peserta
1994
Batan, Depkes, & IAEA
Aula FKUI
Jakarta
The Workshop on QA in Diagnostic Imaging and Radiation Safety in Medicine
Peserta
2000
Depkes & WHO
Hotel Sofyan Jakarta
Diskusi Panel Kebutuhan dan Peningkatan Peran Fisikawan Medis
 di Indonesia
Peserta
4 November 2000
Batan & HFMBI
PSPKR Batan
Jakarta
Seminar Teknologi Kes.Radiasi dan Biomedika Nuklir I
Peserta
10 – 11 April 2001
Batan
Gedung Perasten Batan Jakarta
National Seminar on Medical Physics
Participant
23 Maret 2002
Malaysian Association of Medical Physics (MAPM)
Grand Seasons Hotel Kualalumpur
Malaysia
Semiloka Pengawasan Pelayanan Medik Radioterapi
Peserta
17 – 18 Oktober 2003
Bapeten
Hotel Santika
Jakarta
RTC on Authorization and Inspection of Radiation Sources in Radiotherapy.
Participant
2005
IAEA & PNRI
PNRI
Philippines
The Third Annual National Cancer Symposium  Evidence Based to Practice
Peserta
5 – 7 Maret 2008
Depkes
Hotel Borobudur
Jakarta
Scientific Visit on Compliance Testing of X-Ray Equipment, and Cyclotron for Medical.
Member of BAPETEN Executive Team
December 2008
Bapeten & Dept of Radiology
West of Australia
Dept of Radiology
West of Australia, Sir Charles Gardner Hospital Perth
Sebagai Panitia
Nama
Peran
Penyelenggaraan
Waktu
Instansi
Tempat
Dialog Pengkayaan Ilmiah Ke-3 antara DPR RI Komisi VIII dengan Kemenristek Topik “Manfaat dan Risiko Kecelakaan Radiasi dalam Bidang Radioterapi”
Koordinator
20 Maret 2001
Kemenristek, Bapeten, Batan, dan LIPI
Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta
Rapat Koordinasi
Bidang Medik
Koordinator
31 Maret – 01 April 2006
Bapeten, Depkes dan Profesi
Hotel Red Top Jakarta
Rapat TIM POKJA Program Proteksi Bidang Medik
Koordinator
9, 12, 30 & 31 Mei 2006
Bapeten, Depkes dan Profesi
Hotel Peninsula Jakarta
“Rapat Konsultasi Teknis Pendidikan Tenaga Fisika Medik Antarlembaga Terkait – Bapeten, Depkes, Batan, Rumah Sakit, Perguruan Tinggi, dan Organisasi Profesi”
Koordinator
6 – 7 September 2007
Bapeten, UI & Depkes
Hotel Peninsula
Jakarta
Workshop for Medical Physicist on Radiation Oncology
Koordinator
26 – 28 November 2007
Bapeten, UI & Depkes
Bapelkes
Jakarta
Rapat Koordinasi Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi Bidang Medik - Radiodiagnostik
Koordinator
4 – 6 Desember 2008
Bapeten & Depkes
Hotel Peninsula
Jakarta
Workshop Nasional tentang Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X Diagnostik dan Intervensional,
Koordinator
11 – 13 Desember 2008
Bapeten & UI
Hotel Paragon
Jakarta
“The Workshop of QA on Diagnostic and Interventional Radiology”
Koordinator
26 – 30 Januari 2009
Bapeten, UI & Depkes
Hotel Peninsula
Jakarta
Program Proteksi dalam Radiologi Diagnostik
Koordinator
2006 –
2009 awal
Bapeten
Hampir seluruh Propinsi di Indonesia
Konsultasi Publik Peraturan Perundang-undangan Ketenaganukliran  (Rancangan PP & Perka Bapeten, khusus FRZR)
Koordinator
2005 - sekarang
Bapeten & Dinkes Propinsi
Hampir seluruh Propinsi di Indonesia

Kegiatan Pengkajian Kepala Kelompok Fasilitas dan Peralatan PPKRad
Nama Kajian
Waktu
Peran
Kajian Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan Brakiterapi Manual di RS Dr Sutomo, Surabaya
2000 – 2001

Koordinator
Penyusunan Data Dasar Radioterapi di Indonesia
2001 – 2002
Koordinator
Kegiatan bersama antara PPKRad BAPETEN dengan PSPKR BATAN dalam rangka Pengukuran Keluaran Radioterapi di RS Dr Sarjito Jogyakarta, RS Dr Sutomo Surabaya,
Dr Syaiful Anwar Malang, RS Sanglah Bali dan RS Pirngadi Medan.
2001 – 2002
Koordinator
Penyusunan Pedoman Dosis Pasien Radiodiagnostik
2001 – 2002
Koordinator
Kajian Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan Remote Afterloading di RS Dr Sutomo Surabaya
2003
Koordinator
Kajian Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan Kamera Radiografi Industri DKI, Kaltim, Riau dan Sumsel 
2002 - 2003
Koordinator
Kajian Penggunaan Surveymeter Untuk Mengukur paparan Radiasi Pesawat Sinar-X Diagnostik di DKI, Jabar dan Jateng.
2003
Koordinator
Kajian Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X Diagnostik di Jawa Barat, Sumbar, Sumut, Sulteng dan Papua.
2003 - 2004
Koordinator

Kegiatan Penyusunan Peraturan Ketenaganukliran Kasubdit PKIP DP2FRZR
Nama Peraturan
Waktu
Peran
SK Kepala Bapeten No.01-P/Ka-BAPETEN/I-03 tentang Pedoman Dosis Pasien Radioadiagnostik
2003
Anggota
Perka Bapeten No. 01 Tahun 2006 tentang Laboratorium Dosimetri, Kalibrasi Alat Ukur Radiasi dan Keluaran Sumber Radiasi Terapi, dan Standarisasi Radionuklida  
2004 – 2006
Koordinator
Perka Bapeten No. 6 Tahun 2010 tentang Pemantauan Kesehatan Pekerja Radiasi
2008 – 2009
Koordinator
Perka Bapeten tentang Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan Pesawat Sinar-X dan Radiodiagnostik dan Intervensional
2006 –
Koordinator
Perka Bapeten tentang Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan Zat Radioaktif dan Pembangkit Radiasi Pengion di Instalasi Radioterapi
2006 –  
Koordinator
Perka Bapeten tentang Keselamatan Radiasi dalam Kedoktreran Nuklir
2006 –
Koordinator
Perka Bapeten tentang Keselamatan Radiasi dalam Produksi Radioisotop dan Radiofarmaka

2008 –
Koordinator
Perka Bapeten tentang Keselamatan Radiasi dalam Kegiatan Impor dan Pengalihan Sumber Radiasi Pengion untuk Keperluan Medik
2010 –
Koordinator
Perka Bapeten tentang Keselamatan Radiasi dalam Produksi Pembangkit Radiasi Pengion untuk Keperluan Medik
2011 –
Koordinator

Demikian dan terima kasih.

Jakarta, 7 Agustus 2011



Togap Marpaung