"Anyone who has never made a mistake has never tried anything new"
(Albert Einstein, 1879-1955)

Impian Menjadi Pakar Proteksi Radiasi

Posted by Togap Marpaung 18.1.11, under | 1 comment

Pembekalan yang pernah diperoleh terkait Proteksi dan Keselamatan Radiasi Bidang Medik, diantaranya;

  1. mengikuti pendidikan di APRO, Jakarta, 1977–1978;
  2. mengikuti pendidikan di Fisika Proteksi Radiasi FMIPA UI, Jakarta, 1980–1988;
  3. mengikuti pendidikan PGD in Radiation Protection Malaysia, 2002–2003;
  4. mengikuti Pelatihan Inspektur Keselamatan Radiasi, oleh Batan dan Depkes, Jakarta, 1989;
  5. melakukan inspeksi di sejumlah rumah sakit di Indonesia, 1988 – 2001;
  6. mengevaluasi permohonan izin pesawat sinar-X untuk wilayah Indonesia timur, kedokteran nuklir dan radioterapi. Untuk radioterapi termasuk mengevaluasi perhitungan tebal dinding ruang radioterapi (Teleterapi Co-60 di RSUP Syaiful Anwar Malang, RSU Telegorejo Semarang, RSU Adi Husada Surabaya, dan Linac di RSU Kanker Dharmais Jakarta), 1988 – 2001;
  7. mengikuti ”demonstrasi” terkait pelaksanaan kendali mutu (quality control–QC) pesawat sinar-X di Military Hospital,Ottwa, Minestry of Health and Welfare, ketika mengikuti fellowship di Atomic Energy Control Board, Canada, 1993;
  8. mengikuti National Workshop on Radiation Protection and Quality Assurance in Diagnostic Radiology oleh Depkes, Batan, PDSRI dan IAEA, Jakarta, 1994;
  9. mengikuti Regional Workshop on System for Notification, Registration, Licensing and Control of Radiation Sources and Installations; BATAN dan IAEA, Jakarta, 1995;
  10. mengikuti The Workshop on QA In Diagnostic Imaging and Radition Safety in Medicine, National Workshop on Radiotherapy oleh Depkes, Batan, PDSRI, PARI dan IAEA , Jakarta, 1997;
  11. menjadi Nara Sumber pada Penyuluhan Peraturan, Seminar dan Workshop, di Indonesia, 1999–2002;
  12. mengikuti Seminar on QA in Diagnostic Iamging and Radition Safety in Medicine, oleh Depkes dan IAEA, Jakarta, 2000;
  13. mengikuti Diskusi Panel Kebutuhan dan Peningkatan Peran Fisikawan Medik di Indonesia, Jakarta, 2000;
  14. melakukan investigasi kecelakaan radiasi terkait peralatan radioterapi Linac di RSUD dr Sutomo 1998, Surabaya, 1999;
  15. melakukan investigasi kecelakaan radiasi terkait peralatan Brakhiterapi-Remote Afterloading di RSUP Persahabatan, Jakarta, 2000;
  16. mempelajari Work Book mengenai Compliance Testing of X-Ray Equipment Departement of Radiology, Wester Australia, yang diperoleh dari expert IAEA, Dr Sujit Day melalui Drs Arifin S. Kustiono, M.Sc, 2000;
  17. melakukan pendataan (data base) fasilitas radioterapi di Indonesia dengan mengunjungi seluruh rumah sakit yang memiliki layanan radioterapi, 2000;
  18. mendampingi Tim BATAN melakukan kalibrasi luaran terapi Co-60 di RSUP. Sarjito Jogyakarta, RSUD dr Sutomo Surabaya, RSUP dr Syaiful Anwar Malang, RSUD dr Pirngadi Medan, 2001;
  19. melakukan kajian keselamatan radiasi di fasilitas brakiterapi manual RSUD dr. Sutumo Surabaya, 2001    
  20. menulis buku dan beberapa makalah terkait proteksi radiasi di bidang medik, Jakarta 1999–2002 ;
  21. mengajar proteksi radiasi untuk peserta pelatihan Petugas Proteksi Radiasi dan staf Bapeten 1999–2002; 
  22. mengikuti pendidikan di UKM, khusus pelajaran medical exposure, 2002;
  23. mengerjakan special project PGD di HUKM, dengan judul Regulatory Aspect and Radiation Protection in Diagnostic Radiology Malaysia, 2002.
  24. mengikuti National Seminar on Medical Physics, Malaysian Association of Medical Physics (MAMP), Grand Seasond Hotel, Kualu Lumpur Malaysia, 2002
  25. mengunjungi tempat kerja Prof. DR. Kwan Hoong Ng (expert in medical physics) di Hospital UM, 2002;
  26. mengunjungi tempat kerja DR. MD Saion Salikin President of MAMP di MINT Bandar Baru Bangi, Selangor Malaysia, 2002; dan
  27. menggandakan beberapa buku pelajaran (textbook) yang sangat relevan, 2002, diantaranya:               a.  The Physics of Radiology, Harold Elford Johns & Jhon Robert Cunningham, Fourth Edition, 1992 b.  The Physics of Radition Therapy, Faiz M. Khan, Ph.D, Second Edition, 1992;dan                       c.  Physical Principles of Medical Imaging, Perry Spruwls,Jr,Ph.D., FACR Second Edition, 1995.
Kemauan dan bekal dasar sudah ada tinggal masalah dana. Untuk program magister sudah dibicarakan dengan baik antara Pak Ridwan dengan ketua jurusan pasca sarjana UKM, Prof. Dr Sukiman. Pendekatan ini dapat lebih mudah dilakukan karena hubungan pribadi yang sangat dekat antara dua tokoh tersebut. Pak Sukiman juniornya Pak Ridwan pada saat beliau berdua sedang tugas di Malaysia puluhan tahun yang lalu. Pak Sukiman berasal dari Indonesia namun sudah menetap lama dan menjadi warga negara Malaysia.

Ketika Pak Sukiman ditemui, beliau sangat ramah dan pada prinsipnya welcome. Syarat utama, pendidikan PGD tidak boleh nilai C dan ketentuan tersebut dapat dipenuhi. Ketentuan lain adalah wajib terdaftar paling kurang 1 (satu) tahun sebagai mahasiswa pasca sarjana dan mengambil beberapa pelajaran wajib. Mata pelajaran dan nilai PGD dapat ditransfer. Tugas akhir boleh dikerjakan di Indonesia. Ketika itu judul yang akan dikerjakan adalah “Regulatory Aspect of Radiation Safety in Diagnostic Radiology in Several Countries-Asean Regional”.

Biaya pendidikan dapat ditekan serendah mungkin karena sudah ada teman yang bersedia membantu tempat tinggal dengan biaya murah di Malaysia, Singapura, Thailand dan Philipina. Lamanya studi banding sekitar 3 (tiga) minggu untuk tiap negara kecuali Malaysia paling kurang sekitar 4 (empat) bulan sesuai ketentuan yang disampaikan Pak Sukiman. Rencana program pasca sarjana ini hanya sebagai “kendaraan saja” untuk tujuan memperoleh dana. Pada waktu itu, biaya pendidikan yang dikeluarkan untuk program pasca sarjana di dalam negeri nilainya bahkan bisa lebih mahal karena ditempuh dalam waktu paling kurang 2(dua) tahun.  

Sekembalinya mengikuti pendidikan PGD dari negeri jiran Malaysia, Pak Ridwan menyampaikan berita yang tidak menggembirakan, “kemungkinan Bapak tidak mempunyai kewenangan lagi di Bapeten, mengenai rencana pendidikan kamu, lihat situasi saja”. Sesungguhnya ada 2 (dua) Pimpinan Bapeten yang mendukung rencana tersebut dan keduanya adalah tokoh. Tokoh pertama adalah Pak Ridwan, ilmuwan berkelas internasional, pemimpin dan pendiri Bapeten. Beliau adalah Bapa (He was my Father). Sedangkan tokoh kedua adalah Pak Arifin, pakar proteksi radiasi. Beliau adalah pengajar proteksi radiasi di tingkat nasional dan salah satu tim proteksi radiasi ketika Reaktor Serba Guna (Multi Purpose Reactor) dibangun di kawasan Puspitek Serpong. Beliau adalah Guru (He was my Teacher).

Waktu terus berlalu hingga terjadi pergantian Kepala Bapeten, Dr. Mohammad Ridwan, M.Sc, APU diganti oleh Prof. Dr. Azhar Djaloeis. Beberapa bulan kemudian niat untuk melanjutkan pendidikan tersebut sempat diutarakan kepada Pak Djaloeis tetapi tidak ada respon. Apa daya, pendidikan ke jenjang degree dan studi banding agar impian dapat menjadi “Pakar Proteksi Radiasi” pupus sudah. Akhirnya pasrah saja. Meskipun tidak tercapai cita-cita tetapi komitmen “Proteksi Radiasi untuk Keselamatan Bangsa” tetap berkobar.

Satu hal yang membanggakan, ijazah PGD dapat disetarakan dengan S2 atau Spesialis 1 (Sp-1) oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Untuk mengurus kesetaraan ijazah ini harus dengan perjuangan keras karena pihak yang semestinya mempunyai kewenangan bukannya membantu malah mempersulit. Selanjutnya ijazah tersebut dapat digunakan menjadi persyaratan kenaikan pangkat hingga golongan IV/a oleh Badan Kepegawaian Negara RI.

Seiring dengan dunia kehidupan yang semakin tidak aman karena adanya ancaman (threat) dari orang yang berniat jahat (intruder) maka aspek pengawasan pemanfaatan sumber radiasi pengion menjadi semakin meluas. Perjalanan hidup yang tadinya sebagai insan pengawas keselamatan radiasi (radiation safety) merambah ke keamanan sumber radioaktif (security of radioactive source).


1 komentar:

Assalamualaikum wr wb
wah.. subhanallah yaa..
hm.. salam kenal, Bapak. saya Raih mahasiswa 2011 Fisika Medis di Unair.. :D
tahun ini tahun pertama Unair membuka KBK bidang minat Fisika Medis di Prodi S1 Fisika.. :)
Saya bercita-cita menjadi Fisika Medis.. syukur2 bisa mengikuti jejak di atas..
aamiin.. :D

Posting Komentar

Jika Anda berkenan memberikan komentar, silahkan pilih
"Beri komentar sebagai : Nama/URL"
Kemudian tulis nama Anda dan jika Anda tidak memiliki URL(situs pribadi), biarkan kosong.